Selasa, 26 Oktober 2010

ISLAM

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
071. Pengertian yang Umum dan Khusus

Beberapa orang bertanya kepada saya tentang kisah Nabi Ibrahim AS yang ditayangkan RCTI , bahwa agama yang dibawakan Nabi Ibrahim AS adalah Islam. Apakah itu tidak salah? Bukankah agama Islam dibawakan oleh Nabi Muhammad SAW? Boleh jadi pertanyaan yang dikemukakan kepada Pak Kiyai dan Daeng Naba mengenai Islam ini oleh seorang penanya, dilatar belakangi juga oleh tayangan RCTI tersebut. Lalu saya berpikir lebih baik saya tuliskan jawabannya dalam kolom Wahyu dan akal - Iman dan Ilmu.

Islam adalah bahasa Al Quran yang dibentuk oleh akar kata yang terdiri dari 3 huruf: sin, lam dan mim, yang berarti patuh, selamat dan murni. Dari segi ruang lingkup, Islam mempunyai pengertian yang teramat umum, umum, khusus dan sangat khusus.

Marilah kita mulai dahulu dengan memabahas pengertian Islam dalam ruang lingkup yang teramat umum. Allah SWT sebagai Al Khaliq, Maha Pencipta juga adalah Ar Rabb, Maha Pengatur. Allah mengatur hasil ciptaanNya itu dengan sunnatuLlah, aturan Allah. DiaturNya makrokosmos dengan sunnatulLah yang dikenal dalam ilmu fisika dan astronomi dengan medan gravitasi. Allah mengontrol gerak matahari misalnya dengan gravitasi ini. Yang menurut penafsiran Newton medan gravitasi ini menyebabkan timbulnya gaya centripetal, yaitu gaya yang menuju ke titik pusat galaxy Milky Way. Atau menurut penafsiran Einstein gravitasi itu adalah garis geodesik berupa alur yang dilalui oleh matahari dan semua benda langit yang lain. Di samping gravitasi ini Allah mengontrol hasil ciptaanNya dengan sunnatuLlah berupa gaya elektromagnet, seperti misalnya gaya tarik menarik antara proton dengan elektron dalam atom. Juga sunnatulLah berupa gaya kuat yang menahan proton dalam inti atom supaya tidak pecah berhamburan akibat gaya elektromagnet yang saling menolak di antara proton yang bermuatan sama itu, yakni bermuatan positif. Juga sunnatuLlah yang disebut gaya lemah yang menyebabkan inti atom menjadi tidak stabil, menjadi lapuk dengan mengeluarkan sinar radio aktif. Sampai sekarang ilmu fisika baru mengenal keempat jenis sunnatuLllah ini, yang tentu saja masih banyak jenis sunnatuLlah yang lain yang belum diketahui oleh manusia, karena Allah hanya memberikan ilmu yang sedikit kepada manusia. Wa ma uwtietum mina-l'ilmi illa qalielan. Semua makhluq ciptaan Allah tunduk pada keempat jenis sunnatuLlah tersebut: medan gravitasi, medan elektromagnet, gaya kuat dan gaya lemah. Artinya semua makhluq di langit, makrokosmos dan di bumi (mikrokosmos) adalah Islam, tunduk dan patuh pada sunnatuLlah. Dengan gaya personifikasi Allah berfirman dalam S. Ali 'Imran 83:

...wa lahu aslama man fie ssamawati wa l-ardhi ..., dan Islamlah barang siapa yang ada di langit (makrokosmos) dan di bumi (mikrokosmos). Dikatakan gaya personifikasi, oleh karena benda-benda ciptaan Allah dinyatakan dalam ungkapan man, barang siapa.

Selanjutnya kita akan membicarakan pengertian Islam dalam ruang lingkup setingkat di bawah yang teramat umum, yaitu yang umum. Dalam ruang lingkup ini, Islam berarti semua risalah (message) dalam bentuknya yang otentik, asli yang dibawakan oleh para nabi dan rasul.(*) Ada yang membedakan antara nabi dengan rasul. Nabi mendapat wahyu dari Allah SWT hanya untuk diri nabi itu sendiri, sedangkan rasul mendapatkan wahyu dari Allah untuk diteruskan kepada ummatnya. Jadi seorang rasul sudah dengan sendirinya nabi, akan tetapi seorang nabi belum tentu rasul. Maka dalam ruang lingkup inilah risalah yang dibawakan oleh Nabi Ibrahim AS adalah Islam. Allah berfirman dallam S. Ali 'Imran 19: Inna ddiena 'inda Llahi l-islam .... sesungguhnya addien menurut Allah adalah Islam. Ungkapan ad dien lebih luas dari pengertian agama, artinya bukan hanya sekadar yang ibadah ritual saja. Maka lebih elok jika ad dien diterjemahkan dalam ungkapan agama dalam pengertian yang lebih luas.

Ayat yang dikutip di atas lebih diperinci dalam S. Al Baqarah, 136: Quwluw amanna biLlahi wa ma unzila ilayna wa ma unzila ila ibrahima wa 'ismaila wa is-haqa wa ya'quwba wa l-asbathi wa ma uwtiya muwsa wa 'iesa wa ma utiya min rabbihim la nufarriqu bayna ahadin minhum wa nahnu lahu muslimuwn. Katakanlah (hai Muhammad) kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, dan Ismail, dan Ishak dan Ya'qub dan anak-cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa dan apa yang diberikan (kepada para nabi dan rasul) dari Maha Pengatur mereka, tidak kami bedakan seorangpun di antara mereka (para nabi dan rasul itu) dan kami kepada Allah adalah para Muslim. Para Muslim, muslimuwn mempunyai sekali gus dua arti yaitu penganut dan bersikap, para penganut Islam dan mempunyai sikap patuh kepada Allah.

Kita sekarang turun tangga di bawah ruang lingkup yang umum, yaitu ruang lingkup yang khusus. Dalam ruang lingkup ini Islam berarti risalah yang dibawakan oleh Nabi Muhammad SAW. Berfirman Allah dalam S. Al Maidah, 3, yaitu ayat yang terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW:
... al yawma akmaltu lakum dienakum wa atmamtu 'alaykum ni'matie wa radhietu lakumu l-islama dienan. Pada hari ini Kusempurnakan bagimu agamamu (dalam pengertian yang luas) dan Kucukupkan ni'matKu atasmu dan Aku berkenan Islam menjadi agamamu (dalam arti yang luas).

Dan tingkat ruang lingkup yang terakhir, yang terendah, yaitu dalam ruang lingkup yang sangat khusus yaitu berarti Rukun Islam yang lima. Pada suatu waktu ketika Nabi Muhammad SAW dan para sahabat beliau sedang duduk melingkar, maka datanglah ke dalam majelis itu seorang yang kelihatannya dari jauh, namun pada pakaiannya tidak tanda-tanda bahwa ia dari jauh, pakaiannya itu tidak kusut, kemudian duduk dan bertanya kepada RasululLah: Ma l-iman, ma l-islam wa ma l-ihsan, artinya apakah itu iman, apakah itu islam dan apakah itu ihsan. Maka RasululLah menjawab bahwa yang bertanya pengetahuannya tidak kurang dari yang ditanyai. Kemudian RasuluLlah dalam jawabannya mengenai Islam seperti berikut: Islam adalah persaksian tidak ada ilah selain Allah dan Muhammad adalah pesuruh Allah dan hambaNaya, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa dalam bulan Ramadhan dan naik haji bagi yang mampu. Dan jawaban penjelasan RasuluLlah itulah disebut Rukun Islam yang lima, suatu pengertian Islam dalam ruang lingkup yang sangat khusus. Setelah orang itu pergi, Nabi SAW menjelaskan bahwa orang itu adalah Jibril yang mewujudkan dirinya sebagai manusia. Walahu a'almu bishshawab.
------------------------
(*)
Abu Zar bertanya kepada Rasulullah SAW: Berapakah jumlah para nabi ?". Beliau SAW enjawab, "Mereka berjumlah 124.000 orang, sebanyak 315 dari mereka adalah Rasul". (HR. Ahmad).

*** Makassar, 14 Maret 1993
[H.Muh.Nur Abdurrahman]
http://waii-hmna.blogspot.com/2007/06/071-pengertian-yang-umum-dan-khusus.html.

Jumat, 22 Oktober 2010

Larangan dalam Alquran

2.11. Dan bila dikatakan kepada mereka:"janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi ". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan."
2.22. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah , padahal kamu mengetahui.
2.41. Dan berimanlah kamu kepada apa yang telah Aku turunkan (Al Qur'an) yang membenarkan apa yang ada padamu (Taurat), dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya, dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa.
2.42. Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu , sedang kamu mengetahui.
2.43. Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'
2.44. Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?
2.45. Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',
2.46. (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.
2.38. Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati".
2.60. Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: "Pukullah batu itu dengan tongkatmu". Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing) . Makan dan minumlah rezeki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan.
2.83. Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.
2.152. Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu , dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni'mat)-Ku.
2.153. Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu , sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
2.168. Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.
2.195. Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
2.264. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir .
2.267. Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
2.272. Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan).
3.118. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.
3.130. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.
3.139. janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang berima
4.29. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kami saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu ; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.
4.32. Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
4.36. Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh , dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan dir
4.43. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub , terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha Pengampun.
4.107. Dan janganlah kamu berdebat (untuk membela) orang-orang yang mengkhianati dirinya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa,
4.135. Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.
4.140. Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Qur'an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam,
5.8. Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
5.44. Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.
5.51. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
6.108. Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan.
6.121. Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya . Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik.
6.151. Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar ". Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).
7.31. Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid , makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan . Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
7.56. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo'alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.
7.74. Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikam kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum 'Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan
7.85. Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka, Syu'aib. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman".
7.205. Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatiumu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termask orang-orang yang lalai.
8.21. dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang (munafik) vang berkata "Kami mendengarkan , padahal mereka tidak mendengarkan.
8.27. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.
9.23. Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan bapa-bapa dan saudara-saudaramu menjadi wali(mu), jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka wali, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
10.106. Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfa'at dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian), itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim".
11.17. Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang yang ada mempunyai bukti yang nyata (Al Qur'an) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (Muhammad) dari Allah dan sebelum Al Qur'an itu telah ada Kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat?. Mereka itu beriman kepada Al Qur'an. Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Qur'an, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Qur'an itu. Sesungguhnya (Al Qur'an) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.
11.46. Allah berfirman: "Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatan)nya perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan."
11.84. Dan kepada (penduduk) Mad-yan (Kami utus) saudara mereka, Syu'aib. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain Dia. Dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan, sesungguhnya aku melihat kamu dalam keadaan yang baik (mampu) dan sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan azab hari yang membinasakan (kiamat)."
11.85. Dan Syu'aib berkata: "Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan.
16.51. Allah berfirman: "janganlah kamu menyembah dua tuhan; sesungguhnya Dialah Tuhan Yang Maha Esa, maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut
16.90. Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.
16.91. Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.
16.94. Dan janganlah kamu jadikan sumpah-sumpahmu sebagai alat penipu di antaramu, yang menyebabkan tergelincir kaki (mu) sesudah kokoh tegaknya, dan kamu rasakan kemelaratan (di dunia) karena kamu menghalangi (manusia) dari jalan Allah; dan bagimu azab yang besar.
16.95. Dan janganlah kamu tukar perjanjianmu dengan Allah dengan harga yang sedikit (murah), sesungguhnya apa yang ada di sisi Allah, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
16.127. Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan.17.2. Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): "janganlah kamu mengambil penolong selain Aku,
17.22. janganlah kamu adakan tuhan yang lain di samping Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah).
17.23. Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia .
17.26. Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
17.31. Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.
17.32. Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.
17.33. Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar . Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan.
17.34. Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfa'at) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya.
17.36. Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
17.37. Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.
17.39. Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. Dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah).
17.110. Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu".
18.110. Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".
19.24. Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.
19.44. Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah.
20.42. Pergilah kamu beserta saudaramu dengan membawa ayat-ayat-Ku, dan janganlah kamu berdua lalai dalam mengingat-Ku;
20.46. Allah berfirman: "janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat".
22.67. Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syari'at tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syari'at) ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus.
24.2. Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.
24.27. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.
24.31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
26.151. dan janganlah kamu mentaati perintah orang-orang yang melewati batas,
26.213. Maka janganlah kamu menyeru (menyembah) tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang di'azab.
7.31. Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri".
27.70. Dan janganlah kamu berduka cita terhadap mereka, dan janganlah (dadamu) merasa sempit terhadap apa yang mereka tipudayakan".
28.76. Sesungguhnya Karun adalah termasuk kaum Musa , maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: "janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri".
28.77. Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni'matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
28.86. Dan kamu tidak pernah mengharap agar Al Qur'an diturunkan kepadamu, tetapi ia (diturunkan) karena suatu rahmat yang besar dari Tuhanmu , sebab itu janganlah sekali-kali kamu menjadi penolong bagi orang-orang kafir.
28.87. Dan janganlah sekali-kali mereka dapat menghalangimu dari (menyampaikan) ayat-ayat Allah, sesudah ayat-ayat itu diturunkan kepadamu, dan serulah mereka kepada (jalan) Tuhanmu, dan janganlah sekali-sekali kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.
28.88. janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan apapun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. BagiNyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
29.8. Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
29.46. Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka , dan katakanlah: "Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri".
30.31. dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah,
30.60. Dan bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sekali-kali janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan kamu.
31.13. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
31.15. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
31.18. Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
31.33. Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.35.5. Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah
38.26. Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.
39.53. Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
41.14. Ketika para rasul datang kepada mereka dari depan dan belakang mereka (dengan menyerukan): "janganlah kamu menyembah selain Allah". Mereka menjawab: "Kalau Tuhan kami menghendaki tentu Dia akan menurunkan malaikat-malaikat-Nya, maka sesungguhnya kami kafir kepada wahyu yang kamu diutus membawanya".
41.37. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah Yang menciptakannya, Jika Ialah yang kamu hendak sembah.
44.19. dan janganlah kamu menyombongkan diri terhadap Allah. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata.
45.18. Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.
46.21. Dan ingatlah (Hud) saudara kaum 'Aad yaitu ketika dia memberi peringatan kepada kaumnya di Al Ahqaaf dan sesungguhnya telah terdahulu beberapa orang pemberi peringatan sebelumnya dan sesudahnya (dengan mengatakan): "janganlah kamu menyembah selain Allah, sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa azab hari yang besar".
46.35. Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik.
47.33. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu.
49.11. Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
49.12. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
49.17. Mereka merasa telah memberi ni'mat kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah: "janganlah kamu merasa telah memberi ni'mat kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah, Dialah yang melimpahkan ni'mat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar."
53.32. (Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu maha luas ampunanNya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.
55.9. Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu.58.9. Hai orang-orang beriman, apabila kamu mengadakan pembicaraan rahasia, janganlah kamu membicarakan tentang membuat dosa, permusuhan dan berbuat durhaka kepada Rasul. Dan bicarakanlah tentang membuat kebajikan dan takwa. Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya kamu akan dikembalikan.
59.10. Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang."59.19. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.
60.1. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad di jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.
60.13. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan penolongmu kaum yang dimurkai Allah. Sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur berputus asa.63.9. Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.
72.18. Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.
74.6. dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak.
93.9. Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang
93.10. Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya.

Minggu, 10 Oktober 2010

Manusia SUPER

Siang ini 6 February 2008, tanpa sengaja, saya bertemu dua manusia super.
Mereka mahluk-mahluk kecil, kurus, kumal berbasuh keringat. Tepatnya di atas
jembatan penyeberangan Setia Budi, dua sosok kecil berumur kira-kira delapan
tahun menjajakan tissue dengan wadah kantong plastik hitam. Saat menyeberang
untuk makan siang mereka menawari saya tissue di ujung jembatan. Dengan
keangkuhan khas penduduk Jakarta saya hanya mengangkat tangan lebar-lebar tanpa
tersenyum yang dibalas dengan sopannya oleh mereka dengan ucapan:
"Terima kasih Oom !" Saya masih tak menyadari kemuliaan mereka dan cuma mulai
membuka sedikit senyum seraya mengangguk ke arah mereka.

Kantong hitam tempat stok tissue dagangan mereka teronggok di sudut jembatan
tertabrak derai angin Jakarta. Saya melewatinya dengan lirikan kearah dalam
kantong itu, duapertiga terisi tissue putih berbalut plastik transparan.

Setengah jam kemudian saya melewati tempat yang sama dan mendapati mereka
tengah mendapatkan pembeli seorang wanita, senyum di wajah mereka terlihat
berkembang seolah memecah mendung yang sedang menggayut langit Jakarta.
"Terima kasih ya mbak ... semuanya dua ribu lima ratus rupiah!" tukas mereka,
tak lama si wanita merogoh tasnya dan mengeluarkan uang sejumlah sepuluh ribu
rupiah.
"Maaf, nggak ada kembaliannya ... ada uang pas nggak mbak ?" mereka menyodorkan
kembali uang tersebut. Si wanita menggeleng, lalu dengan sigapnya anak yang
bertubuh lebih kecil menghampiri saya yang tengah mengamati mereka bertiga pada
jarak empat meter.
"Oom boleh tukar uang nggak, receh sepuluh ribuan ?" suaranya mengingatkan
kepada anak lelaki saya yang seusia mereka. Sedikit terhenyak saya merogoh saku
celana dan hanya menemukan uang sisa kembalian food court sebesar empat ribu
rupiah.
"Nggak punya!", tukas saya. Lalu tak lama si wanita berkata
"Ambil saja kembaliannya, dik !" sambil berbalik badan dan meneruskan
langkahnya ke arah ujung sebelah timur.

Anak ini terkesiap, ia menyambar uang empat ribuan saya dan menukarnya dengan
uang sepuluh ribuan tersebut dan meletakkannya kegenggaman saya yang masih
tetap berhenti, lalu ia mengejar wanita tersebut untuk memberikan uang empat
ribu rupiah tadi. Si wanita kaget, setengah berteriak ia bilang "Sudah buat
kamu saja, nggak apa-apa ambil saja !", namun mereka berkeras mengembalikan
uang tersebut.
"Maaf mbak, cuma ada empat ribu, nanti kalau lewat sini lagi saya kembalikan !"

Akhirnya uang itu diterima si wanita karena si kecil pergi meninggalkannya.
Tinggallah episode saya dan mereka. Uang sepuluh ribu digenggaman saya tentu
bukan sepenuhnya milik saya. Mereka menghampiri saya dan berujar "Om, bisa
tunggu ya, saya ke bawah dulu untuk tukar uang ketukang ojek !"
"Eeh ... nggak usah ... nggak usah ... biar aja ... nih !" saya kasih uang itu
ke si kecil, ia menerimanya, tapi terus berlari ke bawah jembatan menuruni
tangga yang cukup curam menuju ke kumpulan tukang ojek. Saya hendak meneruskan
langkah tapi dihentikan oleh anak yang satunya,
"Nanti dulu Om, biar ditukar dulu ... sebentar."
"Nggak apa apa, itu buat kalian" lanjut saya.
"Jangan ... jangan oom, itu uang oom sama mbak yang tadi juga" anak itu
bersikeras.
"Sudah ... saya ikhlas, mbak tadi juga pasti ikhlas !", saya berusaha
membargain, namun ia menghalangi saya sejenak dan berlari ke ujung jembatan
berteriak memanggil temannya untuk segera cepat.

Secepat kilat juga ia meraih kantong plastik hitamnya dan berlari kearah saya.
"Ini deh om, kalau kelamaan, maaf ..". Ia memberi saya delapan pack tissue.
"Buat apa ?", saya terbengong
"Habis teman saya lama sih oom, maaf, tukar pakai tissue aja dulu". Walau
dikembalikan ia tetap menolak.

Saya tatap wajahnya, perasaan bersalah muncul pada rona mukanya. Saya kalah
set, ia tetap kukuh menutup rapat tas plastic hitam tissuenya. Beberapa saat
saya mematung di sana, sampai si kecil telah kembali dengan genggaman uang
receh sepuluh ribu, dan mengambil tissue dari tangan saya serta memberikan uang
empat ribu rupiah.

"Terima kasih Om !"..mereka kembali keujung jembatan sambil sayup sayup
terdengar percakapan,
"Duit mbak tadi gimana ..?" suara kecil yang lain menyahut,
"Lu hafal kan orangnya, kali aja ketemu lagi ntar kita kasihin .......".

Percakapan itu sayup sayup menghilang, saya terhenyak dan kembali ke kantor
dengan seribu perasaan.

Tuhan ......
Hari ini saya belajar dari dua manusia super, kekuatan kepribadian mereka
menaklukan Jakarta membuat saya trenyuh, mereka berbalut baju lusuh tapi hati
dan kemuliaannya sehalus sutra, mereka tahu hak mereka dan hak orang lain,
mereka berusaha tak meminta-minta dengan berdagang tissue. Dua anak kecil yang
bahkan belum baligh, memiliki kemuliaan di umur mereka yang begitu belia.

***

Di atas itu adalah kisah pengalaman seseorang yang diposting Elza Peldi Taher
di cyber space di milis (mailing list) Surau. Sebuah ilustrasi hasil didikan
orang tua super (bukan "super" seperti basa-basi dari Mario Teguh di Metro TV),
yang berhasil mendidik anaknya tentang makna syukur. Orang tua super yang tidak
larut dalam palu godam tatanan hidup (budaya) tengik nafsi-nafsi metropolitan,
yang menghayati ayat:
-- WASyKRWA LY WLA TKFRWN (S. ALBQRt, 2:152), dibaca: wasykuru- li- wala-
takfuru-n, artinya:
-- Dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.

Kata syukur adalah bentuk mashdar dari akar kata [Syin-Kef-Ra = merasa ridha
dan puas sekalipun hanya sedikit]. WaLlahu a'lamu bisshawab.

*** Makassar, 29 Agustus 2010
{H.Muh.Nur Abdurrahman]
http://waii-hmna.blogspot.com/2010/08/938-test-case-dan-manusia-super.html